Trio Endhel dalam Episode Lipstick

|


Anik Sarinik yang dijulukin Simbok karena paling Gedhe dewe, Unyil Markenthil, dan Ayuk Cungkring sekolah di sebuah SMU terkenal di Kotanya. Seperti umumnya cewek, sebagian besar dari mereka senang usil dan komproh. Mulai dari suka teriak-teriak, menggoda guru cowok apalagi yang masih single, bersuit-suit kalau ada cowok keren yang nyambangi siswa, naruh baju kotor sembarangan, habis makan ndak mau cuci piring, dsb. Singkatnya, komproh banget. Nah, mereka bertiga terkenal dengan sebutan TRIO ENDHEL. Geng ini terkenal paling komproh, paling usil, dan paling sering bikin repot.

Ceritanya, geng ini mulai kenal lipstik. Sebenarnya ndak jadi soal, asal mereka tidak bikin ulah dengan lipstik itu di sekolah. Tiap kali masuk kamar mandi atau toilet sekolah, anak-anak ini selalu ngasih tanda bekas lipstik "cap bibir" di cermin. Tidak cukup sekali. Coba bayangkan, cermin yang seukuran tubuh itu penuh dengan bekas bibir.

"Aku dhisik, aku dhisik…!" Kata Simbok.

"Aku jugaaa…mmmmuuuwaaah!" Unyil ndak mau kalah.

"Eh, gentenan po'o," Ayuk ikut ndusel.

Seperti itulah maniaknya ritual cium-cermin mereka. Begitu seterusnya dan berkali-kali, saling berebut. Dan setiap kali masuk ke sana, mereka selalu menambahkan 10-20 tanda bibir. Biasanya diakhiri dengan ketawa cekikikan. Sepertinya mereka sudah kecanduan.Lebih-lebih kalau ndak suka atau ndak mudheng pelajaran di kelas. Ditahan sebentar aja, sudah keluar keringat dingin kaya nahan kencing dan beser.

"Eh, aku tak neng toilet dhisik," kata Simbok waktu pelajaran matematika.

"Opo'o, seh…?" tanya Unyil.

"Gak isok mikir, nek durung ngambung cermin," jawab Simbok.

"Ayo bareng, aku yo iyo, ee…" kata Ayuk.


Akibat ulah mereka itu, hampir tiap malam petugas kebersihan sekolah harus lembur membersihkan bekas lipstik mereka. Eh, besoknya, sudah penuh lagi. "Lambene arek-arek iki, cik angel temen ditoto." Gerutu Suradi Sukatrok sambil ngelap bekas mereka. "Nek ngene carane, kujur awak. Sekali-sekali perlu diwehi pelajaran, bocah ndablek iki."

Akhirnya, Sukatrik memanggil gerombolan gadis ABG usil itu.

"Ning, sampean kiro-kiro po'o nek ambung-ambungan ambik koco iki," kata Cak Katrok geregetan. "Gak gampang, Ning, ngresikane iki."

"Mosok seh, Pak?" kata Simbok yang paling endhel.

Agar mereka tahu "sulitnya" melakukan tugas membersihkan bekas lipstik itu, Cak Katrok mendemokan caranya.

"Yo wis, iki deloken, yo..?"

Cak Katrok mengambil gagang pel yang sudah dekil banget bekas ngelap lantai kamar mandi. Pelan-pelan dicelupkan ke dalam kloset. Tanpa diperas lagi, lalu mulai membersihkan cermin dengan pel tersebut. Kain pel diosek-osekkan (coro Indonesiane kuwi opo?) ke cermin, lantas dicelupkan dan diopyok-opyok lagi dalam kloset, tanpa diperes langsuing diuyel-uyel ke cermin lagi. Begitu terus. Setelah beres, Cak Katrok menoleh ke gerombolan cewek-cewek.

"Wis weruh, tah… Saiki sopo sing arep imbuh?"

????


Wekh…wuekh…mbluwekh….

0 komentar: