Adalah Chaxil Marikil, seorang pria Terhormat sedang membujuk seekor unta jantannya yang
sedang mogok dan duduk di jalanan sehingga membuat kendaraan
di belakangnya antri panjang alias macet.
"Ayo dong manis....berdiri...jalanan jadi macet gara-gara kamu duduk
di tengah jalan" bujuknya. Tapi si unta tetap saja cuek. Dia tidak beranjak
sedikitpun, sementara suara2 klakson mobil makin bising saja.
"Aduh...ayo dong sayang...kamu duduknya di pinggir jalan saja" rayu Chaxil,
tetap saja nihil. Lalu ada seorang gadis molek (sebut saja Simbok Marimbok) yang turun dari salah satu
kendaraan yang macet itu dan menghampiri pria dan untanya.
"Untanya kenapa, Pak?" tanya Simbo.
"Ini..unta saya tidak mau berdiri..huh! menyusahkan saja"
Simbok mengangguk, "kebetulan saya seorang perawat. Coba saya
periksa unta bapak" kata Simbok menghampiri unta itu. Lalu Simbok
berjongkok dan meraba-raba unta itu dari kepala sampai badan atasnya.
Kemudian dia mulai meraba-raba bagian bawah badan unta. Kontan saja
si unta langsung berdiri dan lari sekencang-kencangnya. Jalananpun tidak
macet lagi. Lalu Chaxil menghampiri Simbok, " Wah! Nona
hebat! Nona apakan unta saya sampai dia berdiri dan lari kencang?"
"Oh, saya cuma pencet 'anu-nya' pak" jawab Simbok sambil berjalan
menuju kendaraannya meninggalkan pria itu.
CHaxil diam sesaat, lalu mengikuti Simbok yang berjalan
didepannya. Dia menoleh, "Bapak kok, mengikuti saya? kan saya
sudah membantu bapak agar unta bapak tidak mogok di jalan lagi" kata
Simbok sambil terus berjalan
"Eh, maaf nona!" kata Chaxil. Simbok berbalik kesal "Bapak mau
apalagi?" "Nona bilang, unta saya berdiri dan lari kencang karena nona
pencet'anu-nya?"
"Iya, lalu?"
"Kalau begitu, tolong pencet 'anu saya supaya saya bisa mengejar unta
saya itu!" katanya melas.
-
0 komentar:
Posting Komentar